Ia coba melihat-lihat bagaimana keadaan di Neraka AS dan Neraka Rusia, dan banyak lagi. Ia mendapatkan bahwa kesemua neraka-neraka itu kurang-lebih mirip dengan neraka orang Jerman. Setiap orang mendapat perlakuan serupa, disiksa di kursi listrik, dibaringkan di ranjang paku,lalu dipecut sepanjang hari.
Akhirnya ia tiba di neraka Indonesia, dan melihat antrian panjang orang yang menunggu giliran ingin masuk ke sana. Dengan tercengang ia bertanya: "Apa sih hukuman yang diberlakukan disini?"
Ia memperoleh jawaban: "Pertama-tama, ada yang mendudukkan kita di stas kursi listrik selama satu jam. Lalu ada yang membaringkan kita di atas ranjang paku selama satu jam lagi. Kemudian setan Indonesia muncul dan memecut kita selama sisa hari."
"Tapi itu persis Sama dengan neraka-neraka yang lain, kan? Lantas kenapa dong begitu Banyak orang ngantri pengen masuk ke sini?"
"Disini maintenance-nya payah banget, kursi listrik pada nggak nyala, ada yang mencuri seluruh paku dari ranjang paku, dan setannya adalah mantan pegawai Negeri, jadi ia cuma datang, tandatangan absen, lalu pergi ke kantin......!"
Sang Orang Indonesia :’’ ???????????.......xixixixixixixi’’
Rasa
Rasa itu tiba-tiba datang menyergapku.
Aku tidak sanggup tuk menahannya.
Akhirnya, kuputuskan untuk melakukannya.
Aku masuk ke sebuah kamar.
Kubuka celanaku.
Kulihat ada lubang menganga.
Tak berpikiran panjang kukansukan saja
Tiba-tiba ada rasa nikmat dibalik semua ini.
Secara spontan aku berteriak:
AHHHHHHHHHHH......... nikmatnya.
B....E....O....L............
Anggota DPR Indonesia
Suatu hari di salah satu ruangan di gedung MPR/DPR. Seorang anggota dewan yang baru diangkat, tampak masih canggung, lugu dan serba kikuk. Rupanya dia wakil dari daerah dan belum pernah bekerja atau punya ruangan yang megah. Beberapa saat kemudian, ada yang mengetuk pintu ruangannya. Setelah dibuka, berdiri dihadapannya 2 orang dengan kopor besar dan segulungan kabel. " wah..., ini pasti wartawan METRO TV yang mau mewawancarai aku..", pikirnya dalam hati. Agar tampak berwibawa dan membela rakyat, sambil melihat jam dan mengangkat telpon dia berkata: "maaf tunggu sebentar, saat ini saya harus menghubungi ketua fraksi untuk melaporkan hasil-hasil sidang hari ini.." Kemudian selama beberapa puluh menit dia menelpon dan terlibat pembicaraan tingkat tinggi, sambil sekali-sekali menyebut-nyebut 'demi rakyat' atau 'kepentingan rakyat' keras-keras. Setelah selesai. Sambil meletakan gagang telp. dia berkata pada dua orang tamunya tsb. "Nah, sekarang wawancara bisa kita mulai..". Kedua orang itu tampak bingung dan berpandangan satu sama lain. Akhirnya salah satunya berkata: "maaf pak..., kami datang kesini mau memasang saluran telp bapak..."
Bapak DPR tersebut : @#$%$#@^&*~!/%
Malam Pertama
Langit begitu gelap.
Dewi rembulan begitu temaram di langit.
Hanya kami berdua.
Aku dan dia.
Rambutnya begitu halus.
Matanya begitu bening.
Kulitnya begitu lembut.
Kakinya begitu sempurna.
Aku mengelus-elus dengan jari-jemariku.
Tepat dipunggungnya.
Aku tahu apa yang aku harus segera lakukan.
Waktu itu aku masih naif dan kurang pengalaman hingga aku pun gamang untuk melakukanya.
Tetapi aku mencoba mengusahakan yang terbaik.
Aku pegang dadanya.
Lalu turun tepat di buah dadanya.
Aku masih ingat bahwa waktu itu aku sangat benar-benar takut.
Hatiku berdetak dengan kencang.
Perlahan aku membuka kedua kakinya lebar-lebar.
Aku sudah tidak ingat apa-apa lagi.
Tidak juga rasa malu, karena dia pasrah dan hanya menatapku.
Tidak lama kemudian.
Cairan putih itu banyak keluar.
Tak lama, akhirnya pekerjaanku pun selesai.
Sekarang semuanya telah berakhir...
Aku masih ingat, itu MALAM PERTAMA aku MEMERAH SUSU SAPI!
He…he…he…he…he…
Kamis, 04 Desember 2008
Cerita Lucu
02.41
Seorang warga Indonesia meninggal dan menuju ke Neraka. Di sana ia mendapatkan bahwa terdapat neraka yang berbeda-beda bagi tiap negara. Pertama ia ke neraka Jerman dan bertanya: "Kalian diapain aja disini?"
Jawab mereka: "Pertama-tama, kita didudukkan di atas kursi listrik selama satu jam. Lalu ada yang membaringkan kita di atas ranjang paku selama satu jam lagi. Lalu, setan Jerman muncul dan memecut kita sepanjang sisa hari." Karena kedengarannya tidak menyenangkan, sang orang Indonesia menuju tempat lain.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar